Mengenal Senjata Biologi
source: wired.com |
Senjata biologi atau biological agent atau bio weapon adalah berbagai jenis organisme yang disebarkan untuk menyakiti
atau membunuh manusia, hewan maupun tumbuhan sebagai bentuk tindakan teror atau
tindakan perang. Ada beberapa kategori
organisme yang dapat digunakan sebagai senjata biologi di antaranya adalah
virus, bakteri dan vektor. Contoh virus yang bisa digunakan sebagai senjata
biologi adalah Encephalitis virus, Variola virus, Flavivirus dan Hantavirus. Encephalitis virus dapat menyebabkan
peradangan pada otak, Variola virus dapat menyebabkan cacar sedangkan Flavivirus
merupakan penyebab utama Demam Kuning atau Yellow Fever dan Hantavirus dapat
menyebabkan kerusakan yang fatal pada paru-paru. Untuk kategori bakteri yakni Beesilus Aentheresis,
Brucella, Shigella Dysenteriae dan Vibrio Cholerae. Bakteri Bruella, Shigella
Dysenteriae dan Vibrio Cholerae memiliki gejala penyakit yang mirip yaitu demam
tinggi, mual, muntah-muntah dan disertai dengan diare yang berkepanjangan, sementara pada bakteri Beesilus Aentheresis
dapat menyebabkan penyakit Anthrax, apabila bakteri ini menempel pada kulit
korban akan mengalami infeksi yang cukup parah, apabila terhirup Anthrax akan
menyerang sistem pernapasan seperti paru-paru. Apabila Anthrax disebarkan pada lahan
peternakan maka hewan-hewan dapat terjangkiti Anthrax kemudian apabila manusia
mengkonsumsi daging hewan yang telah terjangkiti Anthrax dapat menimbulkan
kerusakan organ pencernaan, muntah darah
dan diare yang cukup parah. Yang terakhir adalah kategori Vektor, pada kategori
ini diisi oleh hewan-hewan yang diketahui dapat membawa atau menyebarkan virus
atau bakteri contoh hewan yang pernah diteliti dan dikembangkan sebagai senjata
biologi diantaranya adalah nyamuk, tikus dan kutu hewan. Hewan-hewan tersebut dapat
dikembangbiakkan secara sengaja untuk kemudian disebarkan pada daerah musuh yang padat penduduk, harapannya hewan-hewan tersebut menyebarkan
virus atau bakteri yang dibawa oleh hewan-hewan tersebut.
Bagaimana Karakteristik Senjata Biologi Yang Bagus?
Senjata biologi yang berkualitas
baik adalah yang mudah diproduksi dan disebarkan, aman digunakan oleh pasukan
penyerang yang menggunakannya serta dapat melumpuhkan atau membunuh musuh
dengan hasil yang konsisten tanpa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dari daerah
musuh (tidak terpengaruh suhu, iklim dan sebagainya) sehingga apabila kita
menggunakan senjata biologi yang sama di daerah yang berbeda-beda maka dampak
yang terjadi haruslah sama. Senjata biologi yang berkualitas baik harus dapat
ditularkan dengan cepat dan murah, menimbulkan sakit yang berkepanjangan yang
membutuhkan perawatan yang intensif serta gejala yang ditimbulkan bersifat
non-spesifik sehingga sulit untuk didiagnosa. Akan menjadi lebih baik lagi jika
senjata biologi tersebut memiliki waktu inkubasi yang sangat lama di dalam
tubuh penderita sehingga penyakit yang ditularkan dapat menyebar secara luas
sebelum berhasil dideteksi.
Source:7thstreettavern.com |
Keuntungan Senjata Biologi
Jika dibandingan dengan senjata militer
konvensional penggunaan senjata biologi memiliki beberapa keunggulan yaitu
biaya produksi relatif lebih murah, alat serta bahan yang dibutuhkan umumnya
lebih sederhana dan waktu pengembangannya lebih singkat. Dari sisi ekonomis
pembuatan senjata biologi juga dapat menguntungkan karena dapat dibuatkan
vaksin yang hanya dimiliki oleh pihak penyerang dan bisa diperdagangkan dengan harga
yang mahal. Senjata biologi termasuk senjata favorit banyak negara karena
penyebarannya sulit terdeteksi dan musuh baru menyadari ketika dampaknya telah
meluas. Selain itu agen biologi yang hidup pada tubuh manusia maupun hewan
dapat berkembang biak dan menyebar dari individu ke individu lainnya secara
alami. Senjata biologi juga memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki
senjata militer konvensional yaitu dalam penggunaannya tidak merusak
infrastruktur atau fasilitas pada daerah yang diserang sehingga infrastruktur
yang tertinggal dapat digunakan kembali.
Kerugian Senjata Biologi
Penggunaan senjata biologi juga
memiliki kerugian apabila dalam penggunaannya tidak diperhitungkan secara cermat
dan tepat. Di antaranya penyerang harus memperhitungkan cuaca atau kondisi
lingkungan yang tepat karena jika ada sedikit perubahan arah mata angin dapat
menyebabkan agen biologi menyerang diri sendiri. Selain itu penyerang harus
memperhatikan waktu tinggal atau ketahanan agen biologi agar tidak terjadi
infeksi sekunder ketika pasukan penyerang memasuki daerah yang telah berhasil
dilumpuhkan atau diinfeksi. Pasukan penyerang juga harus dilengkapi dengan
pakaian dan alat pelindung khusus untuk menghindari infeksi dari senjata
biologi yang mereka gunakan sendiri. Beberapa jenis senjata biologi juga
diketahui rentan terhadap radiasi matahari dan perubahan cuaca yang membuat agen
biologi terinaktivasi sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Untuk mengatasi
hal tersebut biasanya serangan dilakukan pada malam hari sehingga agen biologi tidak terganggu radiasi
matahari. Kerugian lain yang dimiliki senjata biologi adalah adanya beberapa agen
biologi yang bertahan cukup lama di lingkungan sehingga daerah yang terinfeksi
tidak dapat ditinggali dalam jangka waktu yang lama.
Jika artikel ini bermanfaat bisa kalian share karena "sharing is caring"
Referensi:
Dr. Arief B.Witarto (2002) "Bahaya Senjata Biologis" (PDF): 1-3.
0 Response to "Mengenal Senjata Biologi"
Post a Comment