Kenapa Orang Yang Berada Di Kerumunan Massa Bersifat Lebih Agresif?
source: ngaos.wordpress.com |
Perilaku orang-orang yang menjadi anggota dalam sebuah massa itu sebenarnya ada bidang ilmunya sendiri yakni psikologi
massa. Psikologi massa adalah salah satu cabang dari psikologi yang berkembang
pada pertengahan abad ke-19. Cabang psikologi ini berhubungan dengan proses
perilaku dan pemikiran baik dari anggota massa maupun massa itu sendiri.
Psikologi masa seringkali dipengaruhi oleh hilangnya tanggung-jawab seseorang dan
pandangan akan perilaku universal, keduanya akan bertambah seiring besarnya
jumlah massa.
Menurut sebuah
teori psikologi Le bon’s Theory, Crowd Behaviour menyatakan:
Ketika seseorang
sendirian maka dia dapat mengontrol dirinya dengan mudah namun ketika dia
sedang dalam sebuah kelompok atau di kerumunan massa maka dia seperti terhipnotis,
ia tidak lagi sepenuhnya sadar akan tindakannya.
Ia bukan
lagi menjadi dirinya sendiri, di tengah kerumunan Ia cenderung anarkis, lebih
agresif dan cenderung melakukan tindakan “kepahlawanan” sesuai dengan tindakan yang
kelompoknya lakukan, terutama ketika kelompoknya melakukan tindakan agresif.
Oleh karena
itu biasanya setelah ditangkap, orang tersebut yang
awalnya seperti "singa" akan berubah menjadi "kucing anggora".
Hal ini terjadi
karena saat seseorang berada di kerumunan, kemampuan berpikir tentang moral dan
etika melemah dan insting hewani / insting dasar manusia cenderung lebih
mendominasi. Ditambah lagi tekanan batin yang selama ini diredam dan saat
insting hewaninya muncul akhirnya orang tersebut lepas kontrol.
Apalagi
ketika berada di suatu kelompok potensi untuk ketahuan / diperhatikan lebih
kecil daripada ketika sendirian sehingga membuat mentalnya lebih berani. Oleh
karena itu biasanya polisi berusaha membubarkan kerumunan massa dan disemprot
menggunakan water canon.
Menurut Freud
seorang psikolog mengatakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki jiwa lain yang
berlainan dengan sifat-sifatnya. Namun terkadang manusia kurang menyadarinya sehingga
“jiwa” tersebut terpendam begitu saja, setelah bergabung dalam sekelompok
massa barulah sifat yang sebenarnya akan muncul.
Namun sikap agresifitas tersebut juga berbanding lurus dengan keyakinan anggota terhadap kelompoknya artinya semakin tinggi keyakinan anggota terhadap kelompoknya maka semakin tinggi pula tingkat agresifitasnya.
Keyakinan anggota yang tinggi yaitu massa yang yakin akan arah dan tujuan gerakan kelompoknya, kondisi ini juga dipengaruhi oleh lama terbentuknya kelompok tersebut. Misalnya supporter bola.
Kemudian untuk keyakinan anggota yang rendah yaitu massa yang belum yakin akan arah dan tujuan kelompoknya dimana kondisi ini juga dipengaruhi oleh lama terbentuknya kelompok tersebut dan kurang terlibatnya anggota tersebut dalam kelompok. Contoh massa yang terbentuk saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
referensi:
pijarpsikologi.org
id.wikipedia.org
pauddikmasjateng.kemdikbud.go.id
jika artikel ini bermanfaat bisa kalian share karena "sharing is caring".
0 Response to "Kenapa Orang Yang Berada Di Kerumunan Massa Bersifat Lebih Agresif?"
Post a Comment