Apakah Perang Dunia Ketiga Bisa Terjadi?

source: store.steampowered.com

Mungkin kita sekarang merasakan hidup di dalam kedamaian dimana perang dunia hanya tinggal cerita di dalam buku sejarah. Tapi bagaimana jika ternyata kedamaian yang kita rasakan sekarang hanyalah sementara?

Sejak perang dunia II berakhir sebenarnya dunia sempat mengalami beberapa konflik dan berada di ambang perang dunia III yang di mainkan oleh 2 negara adidaya, Amerika dan Uni Soviet, situasi ini yang disebut dengan perang dingin namun ada juga yang menyebutnya 'perang urat syaraf'. Sekedar tahu, perang dingin adalah suasana internasional yang penuh ketegangan akibat konflik ideologi antara blok barat (liberal kapitalis) yang dipimpin Amerika dan blok timur (sosialis komunis) dipimpin Uni Soviet yang berkembang pasca perang dunia II.

Tidak semua perang disebut dengan perang dunia, perang dunia merupakan perang yang melibatkan koalisi-koalisi kekuatan besar di dunia. Perang dunia sendiri awalnya bermula dari perang konvensional, namun karena yang terlibat adalah negara yang  berkoalisi akibatnya saat satu negara diserang maka sekutunya akan ikut membantu walaupun awalnya mereka tidak terlibat perang secara langsung.

Penyebab perang dunia pun bermacam-macam antara lain bisa karena provokasi satu pihak, kebutuhan sumber daya, keinginan untuk lebih berkuasa, perbedaan ideologi, hingga kecerobohan. Ya, kecerobohan yang sangat fatal. Namun di sisi lain perang dunia juga melahirkan aneka teknologi baik berupa kendaraan perang, senjata jenis baru, hingga cikal bakal komputer yang kita gunakan saat ini. Walaupun akibatnya juga sangat merugikan masing-masing pihak baik secara ekonomi maupun korban jiwa.

Sejak berdirinya PBB para pemimpin negara harus berpikir sedikit lebih panjang jika mereka akan melakukan sebuah invasi. Karena pertama, pernyataan perang hanya bisa dilakukan pada negara yang sudah merdeka. Kedua, pemimpin harus minta persetujuan dari parlemen negaranya karena perang membutuhkan biaya belanja militer yang sangat banyak. Ketiga, perang yang tidak lulus sensor PBB akan dianggap ilegal, misalkan larangan menggunakan bom curah atau bom tandan (jenis senjata yang menyebarkan banyak subminisi) atau menyerang musuh yang telah mengibarkan bendera putih serta lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Jika melanggar negara tersebut akan diberi sanksi internasional.

Lalu apakah dengan berdirinya PBB perdamaian dunia akan terjamin?

Tidak juga, sesungguhnya kedamaian yang kita rasakan sejak PBB berdiri berada di pondasi yang rapuh. Dewan keamanan PBB sendiri didominasi oleh negara-negara kuat pada perang dunia II, beberapa diantaranya saat ini dianggap mempunyai kekuatan besar dalam bidang ekonomi maupun militer. Negara ini juga mempunyai sekutunya masing-masing baik secara langsung maupun dalam bentuk kerjasama internasional.

Negara-negara adidaya ini mempunyai kepentingan masing-masing yang belum tentu selalu sejalan satu sama lain. Perbedaan kepentingan yang terjadi beberapa waktu lalu adalah konflik di Ukraina (wilayah Krimea), di Suriah dan laut Tiongkok selatan. Ya, di satu waktu mereka menjadi teman namun di waktu lain mereka juga menjadi lawan.

Hal semacam ini sudah terjadi di era Hitler sedang berkuasa, walaupun Jerman dan Uni Soviet (Rusia) sudah menandatangani perjanjian damai tidak menjamin bahwa kedua negara tersebut tidak akan saling menyerang.

Beberapa negara adidaya yang menjadi anggota PBB ini juga mempunyai senjata nuklir terbanyak di dunia. Dulu sempat terjadi krisis nuklir Kuba akibat perbedaan ideologi antara komunis Uni Soviet dan kapitalis (Amerika) yang membuat dunia nyaris mengalami perang nuklir.

Dan jika perang dunia III terjadi maka negara-negara ini mempunyai peranan yang sangat penting bagi kemaslahatan dunia sehingga segala kebijakan luar negeri yang mereka ambil akan sangat berpengaruh pada negara lain.

Jadi, apakah perang dunia III bisa terjadi?

Bisa iya, bisa tidak.

Karena di dalam politik tidak ada kawan maupun lawan, yang ada hanyalah kepentingan.

jika artikel ini bermanfaat bisa kalian share karena "sharing is caring".

Wahyu Pria Purnama

blogger yang moody.

Share this post