Apa itu Silent Majority dan Vocal Minority?
source: theodysseyonline.com |
Isitilah Silent
Majority pertama kali diucapkan oleh presiden Amerika ke-37 yang menjabat
antara tahun 1969 – 1974. Saat itu Richard Nixon tampil di televisi dan radio
untuk menyerukan solidaritas nasional dalam kebijakannya dalam upaya perang
Vietnam. Seruan ini juga untuk menumpulkan gerakan anti perang yang ada waktu
itu. Richard Nixon meminta dukungan kepada rakyat Amerika yang tidak ikut
berdemo dalam menentang kebijakannya dalam perang Vietnam.
Dalam pidatonya ia
mengatakan “…. And so tonight - to you, the great silent majority of my fellow
Americans - I ask for your support.”. (dan malam ini, kepada kalian, masyarakat
Amerika yang bungkam, saya meminta dukungan kalian).
Silent Majority adalah
istilah yang ditujukan pada orang-orang pasif dalam menyuarakan pendapatnya.
Istilah ini biasanya digunakan dalam dunia politik, tapi bisa juga digunakan
dalam dunia non-politik karena silent majority bisa terjadi di mana saja.
Silent majority
memilih bungkam karena merasa lebih aman daripada harus bersitegang dengan
mereka yang aktif dalam memberikan suaranya (Vocal Minority). Silent majority
lebih berhati-hati saat akan bersuara dan menunjukkan keberadaannya pada orang
banyak, mereka biasanya lebih mengamati perkembangan isu tersebut tanpa bersuara.
“Males ngomongin
politik, semua sama saja. Siapapun yang menjadi pemimpin tetap saja aku mesti
nyari uang sendiri”.
Di atas adalah omongan
mainstream yang biasanya diucapkan orang di sekitar kita, kalimat tersebut
biasanya keluar dari mulut 2 tipe masyarakat:
Tipe pertama adalah orang yang memang tidak peduli dengan politik dan situasi bangsanya sendiri, tipe inilah yang mudah dibodohi / dikendalikan para politisi.
Tipe kedua adalah mereka yang cari aman, tidak ingin terjadi konfrontasi antar teman atau keluarga yang berbeda pilihan.
Tipe pertama adalah orang yang memang tidak peduli dengan politik dan situasi bangsanya sendiri, tipe inilah yang mudah dibodohi / dikendalikan para politisi.
Tipe kedua adalah mereka yang cari aman, tidak ingin terjadi konfrontasi antar teman atau keluarga yang berbeda pilihan.
Kedua kelompok inilah
yang cenderung menghindar ketika diajak berbicara politik, mereka lebih memilih mengamati dan tidak
memiliki keberanian untuk bersuara.
Vocal Minority / Noisy
Minority
Kebalikan dari silent
majority adalah vocal minority. Secara persentase jumlah vocal minority jauh
lebih sedikit dibanding silent majority. Namun karena vocal minority sering
bersuara di hadapan publik membuatnya seolah-olah jumlah mereka sangat banyak.
Kenapa suara mereka
begitu terdengar? Padahal mereka minoritas?
Jawabannya sederhana,
karena mereka berteriak di tempat yang sunyi. Bayangkan ada orang batuk atau
bersin di tengah malam, tentu orang lain akan mudah mendengarnya.
Kelompok kecil ini
gaungnya terdengar cukup kencang karena kelompok yang besar diam membisu
(silent majority). Coba mereka batuk atau bersin di tengah keramaian, pasar
misalkan, mungkin hanya 1-2 orang saja yang mendengar atau bahkan tidak ada.
Namun tak bisa
dipungkiri bahwa vocal minority ini lebih militan daripada silent majority
dalam bersuara, kadang saking militannya mereka tidak sempat berfikir panjang.
Ada yang termakan hoax, ada yang sedikit-sedikit demo tanpa sadar bahwa demo
tersebut sebenarnya mengancam mereka sendiri.
Demo kenaikan gaji
misalkan, mereka tidak sadar bahwa secara tidak langsung mereka mengancam diri
mereka sendiri karena bisa saja perusahaan lebih memilih mem-PHK mereka dan
pindah ke negara lain yang upahnya lebih murah namun produktifitasnya tetap
tinggi seperti Vietnam dan Filipina daripada menaikkan gaji
mereka.
jika artikel ini bermanfaat bisa kalian share karena "sharing is caring".
0 Response to "Apa itu Silent Majority dan Vocal Minority?"
Post a Comment