Apakah Cinta Pada Pandangan Pertama Itu Nyata?

source: markmanson.net

Istilah cinta pada pandangan pertama sudah dikenal banyak orang dan mungkin hampir setiap orang pernah mengalaminya. Kisah cinta pada pandangan pertama memang terdengar begitu romantis, namun faktanya cinta jenis ini sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi cinta sejati.

Apa alasannya?

Sejauh ini hanya sedikit penelitian ilmiah yang membuktikan jika cinta pada pandangan pertama itu benar adanya.

Seorang pakar psikolog hubungan, Caitlin Breigstein mengatakan bahwa cinta pada pandangan pertama hanyalah reaksi biologis dan ketertarikan fisik semata karena waktu yang dibutuhkan hanya 1/5 detik. Bagaimana pun waktu 1/5 detik ini terlalu singkat untuk mengetahui karakter pujaan hati dan untuk mengetahui bahwa emosi yang kita rasakan adalah cinta atau hanya mengagumi fisiknya saja.

Jadi bagaimana bisa jatuh cinta pada seseorang hanya berdasarkan pertama kali melihatnya? sedangkan tahu kepribadiannya pun tidak.

Begitu juga menurut psikolog asal Amerika, Linda Blair mengatakan bahwa cinta pada pandangan pertama hanya lebih kepada nafsu belaka karena yang pertama kali terlihat oleh mata adalah penampilannya saja, meski mungkin kita bisa menebak karakter seseorang berdasarkan penampilannya itu lebih mengandalkan keberuntungan saja.

Namun seperti tanaman yang tidak disirami, cinta pada pandangan pertama akan layu jika tidak diberi kesempatan untuk berbunga. Oleh karena itu jika kita bertemu dengan pujaan hati segeralah lancarkan jurus PDKT.

Jika masih ada proses PDKT, apakah masih disebut cinta pada pandangan pertama?

Seorang peneliti mengatakan bahwa bagian dari otak kita yang bernama hipotalamus punya kecenderungan untuk menambahkan informasi baru pada memori. Mungkin kita tidak merasakan ketertarikan yang luar biasa pada pandangan pertama, namun ketika kita telah menjalani hubungan yang sekian lama dan diwarnai dengan canda tawa otak kita akan memodifikasi memori tersebut menjadi seolah-olah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Menurut penulis, meskipun kita merasa telah menemukan pujaan hati pada pandangan pertama, pandangan kedua dan ketiga juga sangat atau bahkan lebih penting untuk mengenali karakter pasangan agar kita tidak seperti membeli kucing di dalam karung.

jika artikel ini bermanfaat bisa kalian share karena "sharing is caring".

Wahyu Pria Purnama

blogger yang moody.

Share this post